yohanes kasianus bahasa Inggris

• john cassian

• yohanes:    john; john the apostle
• 1 yohanes:    first epistle of john; i john
• apokrifon yohanes:    apocryphon of john

Contoh

1. Saint John Cassian speaks of an abbot of the Thebaid who had 500 monks under him.
   Santo Yohanes Kasianus pernah berkisah tentang seorang abbas dari Thebaid yang memimpin 500 orang biarawan.
2. John Cassian, known particularly for his teachings on theosis, is considered to be a Saint in the Eastern Churches as well as in Roman Catholicism.
   Santo Yohanes Kasianus, yang dikenal terutama karena ajarannya mengenai theosis, dihormati sebagai seorang Santo baik di Gereja Timur maupun Gereja Katolik Roma.
3. He was probably aware of the Rule written by Pachomius (or attributed to him), and his Rule also shows influence by the Rule of St Augustine of Hippo and the writings of Saint John Cassian.
   Kemungkinan besar dia tahu akan peraturan yang disusun oleh (atau yang diyakini disusun oleh) Pakhomius; dan peraturannya juga memperlihatkan pengaruh-pengaruh dari peraturan-peraturan Santo Augustinus dari Hippo dan Santo Yohanes Kasianus.
4. Giovanni Cappelli, as quoted by James F. Keenan, argues that as monastic communities developed, the sexual lives of monks came under scrutiny from two theologians, John Cassian (365–433) and Caesarius of Arles (470–543), who commented on the "vices" of the 'solitary' life.
   Giovanni Cappelli, sebagaimana ditulis oleh James F. Keenan, berpendapat bahwa seiring dengan berkembangnya komunitas-komunitas monastik, kehidupan seksual para rahib menjadi sorotan dua orang teolog, Yohanes Kasianus (365–433) dan Sesarius dari Arles (470–543), yang berkomentar tentang berbagai kebiasaan atau perilaku buruk dalam kehidupan 'soliter'.
5. According to Simon Lienyueh Wei, as cited by some scholars, John Cassian and Augustine of Hippo hold that it is a sin if the emission is the outcome of "a lustful encounter or pleasurable recollection"; otherwise, it is seen as "a physical function".
   Menurut Simon Lienyueh Wei, sebagaimana dikutip oleh beberapa akademisi, Yohanes Kasianus dan Agustinus dari Hippo berpendapat bahwa adalah dosa apabila emisi tersebut merupakan akibat dari "suatu pengalaman ataupun pembangkitan kenangan menyenangkan yang penuh nafsu"; apabila di luar hal-hal itu maka dipandang sebagai "suatu fungsi jasmaniah".